Efek Ngevape di Dalam Mobil terhadap Kualitas Udara di Kabin

icon 4 August 2025
icon Admin

Penggunaan rokok elektrik atau ngevape di dalam mobil semakin marak. Namun, kebiasaan ini membawa dampak serius bagi kualitas udara di dalam kabin serta perawatan kendaraan. 

Artikel ini membahas secara komprehensif efek ngevape di mobil, risiko residu pada kaca dan komponen filter AC, serta tips menjaga sirkulasi udara tetap sehat.

Dampak Ngevape di dalam Mobil pada Kualitas Udara 

Kabin mobil adalah ruang tertutup dengan sirkulasi udara terbatas. Ketika ngevape dilakukan di dalam mobil, partikel uap dan bahan kimia dari liquid vape, seperti nikotin, propilen glikol, dan zat aromatik, akan terakumulasi di udara kabin. 

Akumulasi ini menyebabkan udara terasa berat dan bisa memicu iritasi saluran pernapasan, pusing, bahkan mual. Khususnya bagi penumpang yang sensitif atau anak-anak. 

Risiko lebih tinggi dialami jika vape digunakan tanpa membuka jendela, karena sirkulasi udara segar terhambat.

Risiko Residu Vape pada Kaca dan Filter AC

Uap vape meski tampak cepat menghilang, kenyataannya meninggalkan residu berminyak dan lengket pada permukaan kaca, dashboard, setir, dan tuas transmisi. Tak hanya itu, residu ini juga langsung dirasakan pada bagian-bagian sistem pendingin udara (AC). 

Residu menyebabkan kaca cepat berkabut yang berpotensi mengganggu visibilitas berkendara, khususnya saat hujan atau malam hari. 

Pada sistem AC, partikel vape akan terkumpul pada evaporator dan filter kabin, membentuk lapisan lendir yang tak hanya menurunkan performa pendinginan, tapi lama-kelamaan menimbulkan korosi, kebocoran, serta meningkatkan biaya perbaikan AC. 

Filter yang kotor juga menyebarkan kembali partikel ke udara, memperburuk kualitas udara di kabin.

Tips Menjaga Sirkulasi Udara Tetap Bersih

Untuk menjaga kualitas udara di dalam mobil tetap bersih dan sehat, ada beberapa tips yang dapat diterapkan, meskipun Anda seorang pengguna vape:

  • Vape di Luar Mobil

Untuk menghindari residu vape menempel pada permukaan kabin, sebaiknya lakukan aktivitas ngevape di luar mobil. Ini akan mencegah partikel-partikel berbahaya masuk ke dalam mobil dan tetap menjaga sirkulasi udara di dalam kabin tetap bersih.

  • Ganti Filter AC secara Berkala

Filter AC berperan penting dalam menjaga kualitas udara kabin. Jika Anda ngevape di dalam mobil, pastikan untuk mengganti filter AC secara teratur agar tidak tercemar oleh sisa-sisa uap vape yang dapat menurunkan kualitas udara.

Idealnya, Anda sebaiknya membersihkan atau ganti filter AC setiap 10,000–15,000 km. Jangan lupa untuk melakukan pembersihan evaporator minimal setiap enam bulan.

  • Ventilasi yang Baik

Pastikan ventilasi mobil tetap berjalan dengan baik. Membuka jendela atau menggunakan sistem ventilasi dapat membantu sirkulasi udara agar tetap segar dan mengurangi penumpukan residu vape di dalam kabin.

  • Cuci Kaca dan Permukaan Mobil Secara Rutin

Untuk mencegah menempelnya sisa uap vape pada kaca dan permukaan mobil, rutinlah mencuci mobil, terutama kaca dan dashboard. Anda sebaiknya menggunakan pembersih yang aman untuk permukaan tersebut.

  • Pakai Air Purifier Kabin

Anda juga bisa menggunakan air purifier mobil untuk menjaga udara tetap bersih. Teknologi ini sudah menggunakan HEPA atau ionisasi yang dapat menangkap polutan mikroskopis efek ngevape di dalam mobil. Tujuannya agar udara kabin bersih.

  • Gunakan Dehumidifier Mini

Terakhir, apabila mobil Anda benar-benar memiliki kelembapan berlebih yang bercampur dengan asap vape, pakai dehumidifier mini. Tujuannya untuk mengurangi kelembapan dan mencegah kerusakan komponen mobil karena lembap.

Ngevape di mobil membawa konsekuensi buruk. Mulai dari menurunnya kualitas udara, timbulnya bau dan kabut pada kaca, hingga risiko kesehatan penumpang. 

Pencegahan terbaik adalah dengan menghindari kebiasaan ngevape di dalam mobil sepenuhnya dan menjaga kebersihan. Jangan lupa juga untuk selalu melakukan perawatan mobil serta servis rutin di bengkel Suzuki.